Penjelasan kata sifat dalam bahasa Jepang


Penjelasan kata sifat dalam bahasaJepang - Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi ilmu yang sangat amat penting bagi sobat-sobat yang sedang belajar bahasa Jepang. Yaitu Penjelasan kata sifat dalam bahasa Jepang. Dalam setiap bahasa, kata sifat merupakan suatu unsur kalimat yang amat penting, tidak terkecuali dalam bahasa Jepang. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kata sifat kita gunakan untuk mendeskripsikan benda atau orang, untuk menyatakan perasaan kita, atau untuk menyatakan emosi kita, dan masih banyak lagi.
 
Dalam pembahasan kali ini, yaitu Penjelasan kata sifat dalam bahasa Jepang meliputi pembagian kata sifat, kata sifat bentuk negatif, serta posisi kata sifat dalam kalimat. Apakah sobat-sobat sudah tidak sabar dengan penjelasannya? O.k lah kalau begitu mari kita mulai pembahasan pada kali ini yakni Penjelasan kata sifat dalam bahasa Jepang,

Pembagian kata sifat
Kata sifat dalam bahasa Jepang berbeda dengan kata sifat dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa jepang, kata sifat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kata sifat i (ii, ai, oi, ui) dan kata sifat na. Apa itu kata sifat i dan kata sifat na?

1. Kata sifat i
Kata sifa i ialah kata sifat yang ada dalam bahasa Jepang dimana kata sifatnya berakhiran dengan huruf ii, ai, oi, ui. Sehingga kata sifat ini dikenal dengan kata sifat i. Contoh:

Oishii                -     Enak
Chiisai              -     Kecil
Omoshiroi        -     Menarik
Warui               -     Jelek

2. Kata sifat na
Kata sifa na ialah kata sifat yang ada dalam bahasa Jepang dimana kata sifatnya tidak berakhiran dengan huruf ii, ai, oi, ataupun ui. Dan jika digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu maka kata sifat ini harus dibubuhi kata na. Oleh karena itu kata sifat ini disebut kata sifat na. Contoh:

Kirei                   -     Cantik
Shizuka             -     Sunyi
Shinsetsu          -     Ramah
Jouzu                -     Pandai

Kata sifat bentuk negatif
Dalam bahasa jepang, kata sifatnya mengenal bentuk negatif. Wow, ini salah satu faktor yang membuat bahasa Jepang sulit. Tenang saja, apabila sobat-sobat bersemangat dalam belajar pasti ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri. Yuk kita lanjut pembahasan kita ini. Kedua jenis kata sifat dalam bahasa Jepang memiliki aturan sendiri-sendiri pada bentuk negatifnya.
 
1. Kata sifat i
Pada kata sifat i, untuk mengubahnya menjadi kata sifat bentuk negatif, yang harus kita lakukan ialah mengubah huruf i terakhir menjadi kunai. Contoh:

Oishii               menjadi      Oishikunai              -  Tidak enak
Chiisai             menjadi      Chiisakunai            -  Tidak kecil
Omoshiroi       menjadi      Omoshirokunai       -  Tidak menarik
Warui              menjadi      Warukunai              -  Tidak jelek

2. Kata sifat na
Sedangkan pada kata sifat na, untuk mengubahnya menjadi kata sifat bentuk negatif, yang harus kita lakukan ialah mengubah kata na menjadi kata janai atau dewa nai. Contoh:

Kirei na ~              menjadi      Kirei janai/dewa nai                -    Tidak cantik
Shizuka na ~        menjadi      Shizuka janai/dewa nai           -    Tidak sunyi
Shinsetsu na ~     menjadi      Shinsetsu janai/dewa nai        -    Tidak ramah
Jouzu na ~           menjadi      Jouzu janai/dewa nai              -    Tidak pandai
 
O.k, kita sudah membahas pembagian kata sifat dan kata sifat bentuk negatif. Apa sobat-sobat sudah cape? Pastinya belum dong. Yuk kita lanjutkan pembahasan kita yang terakhir pada kali ini yakni posisi kata sifat dalam kalimat.

Posisi kata sifat dalam kalimat
Untuk memposisikan kata sifat dalam kalimat tidaklah sulit-sulit amat. Kita langsung saja letakkan kata sifat di dalam kalimat. Namun, apabila kata sifat tersebut menerangkan suatu benda atau objek, maka kata sifat tersebut diletakkan di depan kata bendanya/objeknya, seperti halnya dalam bahasa Inggris. Contoh:

Samui tokoro                   -     Tempat yang dingin
Shiroi kami                       -     Kertas yang putih
Kirei na onna                   -     Permepuan yang cantik
Shinsetsu na sensei        -     Guru yang ramah
Samukunai tokoro           -     Tempat yang tidak dingin
Kirei dewa nai onna         -     Permepuan yang tidak cantik

Dan untuk contoh kata sifat yang di dalam kalimat, maka kata sifatnya seperti ini,

Kore wa oishii desu.
(Ini enak.)

Kore wa oishikunai desu.
(Ini tidak enak.)

Anata wa kirei desu.
(Kamu cantik.)

Anata wa kirei dewa arimasen.
(Kamu tidak cantik.)

Sore wa ookii hon desu.
(Itu buku yang besar.)

Kare wa jouzu na kodomo desu.
(Dia anak yang pandai.)

Kare wa karai tabemono o tabemasen.
(Dia tidak makan makanan yang pedas.)

Watashitachi wa yuumei na tokoro e ikimasu.
(Kami pergi ke tempat yang terkenal.)
 
Nah, selesailah pembahasan kita yang menarik pada kali ini. Apakah sobat-sobat sudah mengerti tentang kata sifat dalam bahasa Jepang? Semoga sudah ya, jika belum maka sobat-sobat perlu untuk belajar lagi. Piis. Semoga pembahasan yang saya bagikan pada sobat semua bermanfaat dan mempermudah sobat semua dalam mempelajari bahasa Jepang. Dan Insyaallah, saya akan terus update mengenai belajar bahasa Jepang. Ya didoain saja ya. O.k cukup sekian untuk kali ini, apabila ada salah penulisan atau kata yang kurang pantas, saya mohon maaf, sobat juga boleh berkomentar untuk artikel ini. Apabila sobat-sobat semua suka dengan artikel ini, sobat bisa mensharenya ke teman-teman sobat atau memberi like artikel ini. Sampai bertemu lagi dan terima ksaih.

Related Posts:

1 Response to "Penjelasan kata sifat dalam bahasa Jepang"

  1. Nice Info

    Kunjungannya Gan :)

    http://caricarikerjaterbaru.blogspot.com/

    BalasHapus

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.